Kalau mendengar kata “Pencak Silat”, terlintas di benak saya adalah salah satu beladiri tradisional yang hanya dikenal di Indonesia saja. Dilihat dari jurus yang digunakan, senjata tradisional seperi golok, kujang, atau celurit, serta tradisi yang dijalankan sangatlah Indonesia banget. Dulu saya berpikir sempit bahwa “Pencak Silat” ini tidak akan berkembang di dunia internasional bahkan tidak banyak dikenal orang.
Pikiran saya mulai terbuka dan membuat saya bangga akan seni beladiri Pencak Silat ini tatkala melihat komentar di kaskus bahwa Pencak Silat muncul di serial manga History’s Stringest Diciple Kenichi. Sebelumnya saya sudah tamat nonton versi animen, tapi alur ceritanya berhenti setelah Kenichi mengalahkan Ryuto, teman masa kecil dan rival utama Kenichi dalam beladiri. Akhirnya saya cari cerita tentang Kenichi dalam versi manga.
Diceritakan, Kenichi tersesat di gunung bersalju. Kemudian dia bertemu dengan seorang Pangeran Tidat (Tidat Kerajaan mana ya) bernama Radin Tidat Jihan (Orang Indonesia bilang Raden bukan Radin) yang berjuluk Nagaraja. Nah, Si Jihan ini seorang murid dari Master Pencak Silat bernama Silcardo Jenazad (Namanya aneh, masih belum bisa mentranslate dalam bahasa indonesia. yang pasti jenazad mirip dengan kata jenazah). Maka Kenichi dan Raden Jihan bertarung dengan beladiri masing-masing. Kenichi dengan gabungan beladiri Karate, Jujutsu, Kungfu, dan Ninja yang dipelajari dari 6 master yang dimiliki di Dojo Ryozanpaku. Sedangkan Raden Jihan menggunakan Pencak Silat, salah satu serangan mematikan yang dilancarkan Radin Jihan adalah ‘Sragan Harimau’ (dibaca : Serangan Harimau). Akhir cerita, Raden Jihan kalah. Ya pasti, karena tokoh utamanya kan Kenichi. Raden Jihan sendiri malah dikhianati oleh gurunya. Penasaran? Coba baca di Manga Historys Strongest Disciple Kenichi.
Salut juga kepada penulis dan pengarang cerita manga ini. Dia menceritakan tentang asal usul dan beberapa hal tentang Pencak Silat. Dijelaskan di cerita, Pencak Silat sudah ada sejak jaman kerajaan dulu di Indonesia bahkan digunakan untuk memerangi penjajah. Jurus mematikan pencak silat disembunyikan dalam gerakan-gerakan seperti menari. Selain jurus, juga digunakan senjata tradisional seperti kujang dan sarung. Waaahhh, hebat juga ya pengarangnya, bisa mengetahui seluk beluk beladiri pencak silat.
Semakin penasaran, saya kemudian mencari perguruan pencak silat di luar negeri dengan bantuan mbah Google. Hebat, benar-benar hebat. Di Eropa sendiri memiliki perguruan pencak silat. Bisa dilihat di www.pencaksilat.co.uk dan www.epsf.net. Bangga juga, beladiri Pencak Silat ternyata sudah banyak dikenal di dunia internasional.
Tunggu dulu, apakah dengan begitu saya akan mempelajari Pencak Silat. Well, dulu waktu SD saya memang pernah ikut perguruan silat Perisai Diri (PD). Tapi hanya bertahan sebulan. Saya merasa tidak cocok mempelajari Pencak Silat. Lalu ketemulah saya dengan Karate. Eh asyik juga. Akhirnya saya berlatih Karate sampai sekarang. Walaupun demikian, saya tetap bangga dengan prestasi Pencak Silat yang sudah berkembang begitu pesatnya.
Hidup Pencak Silat Indonesia……